Thalhah bin Ubaidillah merupakan salah seorang dari delapan orang yang pertama masuk Islam, dimana saat itu satu orang bernilai seribu orang. Sejak awal keislamannya hingga akhir hidupnya ia tidak pernah mengingkari janji. Janjinya selalu tepat. Ia juga dikenal sebagai orang jujur, tidak pernah menipu apalagi berkhianat. Thalhah masuk Islam melalui anak pamannya, Abu Bakar Assiddiq ra.
II. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Dengan disertai Abu Bakar Assiddiq, Thalhah pergi menemui Rasulullah SAW. Setelah berhasil berjumpa dengan Rasulullah SAW, Thalhah mengungkapkan niatnya hendak ikut memeluk Dinul haq, Islam. Maka Rasulullah SAW menyuruhnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah menyatakan keislamannya di hadapan Muhammad SAW. Thalhah dan Abu Bakar ra. pun pergi. Tapi di tengah jalan mereka dicegat oleh Naufal bin Khuwalid yang dikenal dengan “Singa Quraisy”, yang terkenal kejam dan bengis. Nofal kemudian memanggil gerombolannya untuk menangkap mereka. Ternyata Thalhah dan Abu Bakar tidak hanya ditangkap saja, mereka diikat dalam satu tambang. Semua itu dilakukan Nofal sebagai siksaan atas keislaman Thalhah.
Oleh karena itulah Thalhah dan Abu Bakar ra. dijuluki “Alqori-nain” atau “dua serangkai”. Dan sesudah masuk Islam Thalhah selalu mendampingi Rasulullah SAW.
Riwayat hidup Thalhah merupakan hembusan angin yang harum dalam rangkaian sejarah yang agung penuh keteladanan. Oleh karena itu alangkah patutnya bila kita menerapkan sejarah lama untuk masa kini dan merintis jalan yang pernah ditempuh pendahulu kita serta beriman sebagaimana mereka beriman, jujur, ikhlas dan setia seperti yang mereka lakukan dan berjihad sebagaimana mereka berjihad.
Nasib agama kita akan membaik bila kita menempuhnya dengan cara yang ditempuh para pendahulu kita, sebagaimana yang Allah firmankan: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qoof : 37)
Thalhah adalah seorang lelaki yang gagah berani, tidak takut menghadapi kesulitan, kesakitan dan segala macam ujian lainnya. Ia orang yang kokoh dalam mempertahankan pendirian meskipun ketika di jaman jahiliyah.
Ketika pergi ke Syam ia singgah sebentar di Bushra. Di situ ia mendengar ada seorang pastur yang sedang mencari orang berasal dari Mekah. Mengetahui hal itu maka Thalhah segera mendekati pastur itu. Ternyata pastur itu mempertanyakan seorang lelaki bernama Ahmad bin Abdillah bin Abdul Muthalib di Mekah, karena kini sudah saatnya dia muncul.
Setelah pulang dia bertemu dengan Abu Bakar dan masuk Islam sesudah Utsman bin Affan.
Sewaktu perang Badar, Thalhah tidak ikut bertempur di medan laga karena pada waktu itu ia diberi tugas khusus oleh Rasulullah SAW sebagai pengintai kafilah Quraisy yang tengah menuju daerah Alhaura.Setelah pulang dia bertemu dengan Abu Bakar dan masuk Islam sesudah Utsman bin Affan.
(sumber:wikipedia)
0 komentar:
Posting Komentar